Inilah Wujud Ikan yang Menelan Nabi Yunus Masih Hidup Hingga Sekarang
Nyatanya sepeninggal Nabi Yunus as penduduk Ninawa diperlihatkan oleh Allah SWT bakal bencana besar yang bakal menimpa mereka. Jadi ditengah ketakutan itu mereka bertaubat terhadap Allah. Kemudian, Allah mengampuni penduduk yang awalnya menyembah berhala tersebut.
Tetapi, Nabi Yunus tidak mengenal kejadian itu. Ia memilih berangkat dan meninggalkan penduduk Ninawa dalam kondisi penuh amarah. Ia menaiki kapal yang begitu penuh dengan muatan. Pada awalnya, kapal berlayar dengan tenangnya.
Tetapi kondisi ini tiba-tiba berubah. Angin kencang menerpa, langit pun hitam gelap dengan awannya. Badai terjadi, kapal yang ditumpangi Nabi Yunus AS terombang-ambing dan bakal tenggelam. Awak kapal pun panik, mereka kemudian membuang seluruh muatan yang ada di dalamnya. Dengan harapan, kapal tidak tenggelam apabila muatan bertidak lebih.
Sayang, tutorial ini tidak menolong. Kemudian, diusulkan lah supaya dibangun undian untuk mengurangi manusia yang ada di dalamnya. Dalam undian tersebut, siapapun yang keluar namanya wajib di buang ke laut.
Nyatanya, Nabi Yunus AS tergolong orang-orang yang kalah dalam undian tersebut. Awalnya penumpang lain tidak menyetujui Nabi Yunus yang dibuang dari kapal. Tetapi seusai tiga kali undian, nyatanya Nabi Yunus tetap saja kalah.
�Lalu dirinya tergolong orang-orang yang kalah.� (Ash-Shaffat: 141)
Lalu, dilemparlah Nabi Yunus AS dan kemudian dilahap oleh seekor ikan besar mirip Paus. Dengan perintah Allah ikan tersebut melahap Nabi Yunus tanpa merobek tahap dari tubuh kekasih Allah tersebut. Sang Nabi pun tinggal di dalam tubuh ikan beberapa waktu dan menyusuri lautan bersama ikan besar tersebut.
Nabi Yunus as sangat terkejut sebab mendapati dirinya
dalam perut sebuah ikan. Para ulama berselisih mengenai berapa lama Nabi Yunus tinggal di dalam perut ikan. Menurut Qatadah, tiga hari. Menurut Abu Ja�far ash-Shaadiq, tujuh hari, sedangkan menurut Abu Malik, empat puluh hari. Mujahid mengatakan dari asy-Sya�bi, �Ia ditelan di waktu duha dan dimuntahkan di waktu sore.�
Dalam kondisi itulah Nabi Yunus as bertobat. Beliau mengucap tidak sedikit kalimat tasbih terhadap Allah SWT. Beliau tidak henti-hentinya menangis, tidak makan, tidak minum dan tidak bergerak. Beginilah doa Nabi Yunus AS menurut Rasulullah SAW.
�Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus merupakan: Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh Zhaalimiin (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku merupakan tergolong diantara orang-orang yang berbuat aniaya).
Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam sebuahpersoalan melainkan Allah kabulkan baginya.� (HR. Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dzikir dan taubat Nabi Yunus kemudian didengar oleh seisi lautan. Mereka mendekati ikan Nun dan mengikuti tasbih yang di ucapkan Sang Nabi dari dalam perut ikan. Kondisi ini membikin Ikan Nun yang menelan Yunus takut dan kaget. Ia ketakutan sebab tidak sedikit fauna lain dan flora yang mendekat kepadanya.
"Mengapa saya wajib takut, bukankah yang memerintahkan merupakan Allah SWT?" "Tapi yang aku telan merupakan kekasih-Nya, bagaimana ini?" Dalam kondisi bimbang, ikan Nun makin mengeraskan suara tasbihnya hingga dasar laut menjadi hiruk pikuk.
Taubat dan doa Nabi Yunus pun akhirnya dihijabah Allah. Dirinya kemudian memerintahkan ikan supaya mengeluarkan Nabi Yunus as ke permukaan laut dan membuangnya di sebuahpulau yang ditentukan oleh Allah SWT. Tubuh Nabi Yunus as kemudian dimuntahkan dan terhempas ke daratan dalam kondisi kurus kering. Tetapi, atas izin Allah SWT, tubuh Nabi Yunus as bisa kembali sehat dan bugar.
Kemudian Allah memerintahkan ikan itu memuntahkan Yunus ke pinggir pantai, lalu Allah tumbuhkan di sana sebuah pohon sejenis labu yang mempunyai daun yang lebat yang bisa menaungi Nabi Yunus dan menjaganya dari panas terik matahari. Cerita Nabi Yunus dan ikan beres hingga disitu, tidak ada yang mengenal bagaiman
Tetapi, Nabi Yunus tidak mengenal kejadian itu. Ia memilih berangkat dan meninggalkan penduduk Ninawa dalam kondisi penuh amarah. Ia menaiki kapal yang begitu penuh dengan muatan. Pada awalnya, kapal berlayar dengan tenangnya.
Tetapi kondisi ini tiba-tiba berubah. Angin kencang menerpa, langit pun hitam gelap dengan awannya. Badai terjadi, kapal yang ditumpangi Nabi Yunus AS terombang-ambing dan bakal tenggelam. Awak kapal pun panik, mereka kemudian membuang seluruh muatan yang ada di dalamnya. Dengan harapan, kapal tidak tenggelam apabila muatan bertidak lebih.
Sayang, tutorial ini tidak menolong. Kemudian, diusulkan lah supaya dibangun undian untuk mengurangi manusia yang ada di dalamnya. Dalam undian tersebut, siapapun yang keluar namanya wajib di buang ke laut.
Nyatanya, Nabi Yunus AS tergolong orang-orang yang kalah dalam undian tersebut. Awalnya penumpang lain tidak menyetujui Nabi Yunus yang dibuang dari kapal. Tetapi seusai tiga kali undian, nyatanya Nabi Yunus tetap saja kalah.
�Lalu dirinya tergolong orang-orang yang kalah.� (Ash-Shaffat: 141)
Lalu, dilemparlah Nabi Yunus AS dan kemudian dilahap oleh seekor ikan besar mirip Paus. Dengan perintah Allah ikan tersebut melahap Nabi Yunus tanpa merobek tahap dari tubuh kekasih Allah tersebut. Sang Nabi pun tinggal di dalam tubuh ikan beberapa waktu dan menyusuri lautan bersama ikan besar tersebut.
Nabi Yunus as sangat terkejut sebab mendapati dirinya
dalam perut sebuah ikan. Para ulama berselisih mengenai berapa lama Nabi Yunus tinggal di dalam perut ikan. Menurut Qatadah, tiga hari. Menurut Abu Ja�far ash-Shaadiq, tujuh hari, sedangkan menurut Abu Malik, empat puluh hari. Mujahid mengatakan dari asy-Sya�bi, �Ia ditelan di waktu duha dan dimuntahkan di waktu sore.�
Dalam kondisi itulah Nabi Yunus as bertobat. Beliau mengucap tidak sedikit kalimat tasbih terhadap Allah SWT. Beliau tidak henti-hentinya menangis, tidak makan, tidak minum dan tidak bergerak. Beginilah doa Nabi Yunus AS menurut Rasulullah SAW.
�Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus merupakan: Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh Zhaalimiin (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku merupakan tergolong diantara orang-orang yang berbuat aniaya).
Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam sebuahpersoalan melainkan Allah kabulkan baginya.� (HR. Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dzikir dan taubat Nabi Yunus kemudian didengar oleh seisi lautan. Mereka mendekati ikan Nun dan mengikuti tasbih yang di ucapkan Sang Nabi dari dalam perut ikan. Kondisi ini membikin Ikan Nun yang menelan Yunus takut dan kaget. Ia ketakutan sebab tidak sedikit fauna lain dan flora yang mendekat kepadanya.
"Mengapa saya wajib takut, bukankah yang memerintahkan merupakan Allah SWT?" "Tapi yang aku telan merupakan kekasih-Nya, bagaimana ini?" Dalam kondisi bimbang, ikan Nun makin mengeraskan suara tasbihnya hingga dasar laut menjadi hiruk pikuk.
Taubat dan doa Nabi Yunus pun akhirnya dihijabah Allah. Dirinya kemudian memerintahkan ikan supaya mengeluarkan Nabi Yunus as ke permukaan laut dan membuangnya di sebuahpulau yang ditentukan oleh Allah SWT. Tubuh Nabi Yunus as kemudian dimuntahkan dan terhempas ke daratan dalam kondisi kurus kering. Tetapi, atas izin Allah SWT, tubuh Nabi Yunus as bisa kembali sehat dan bugar.
Kemudian Allah memerintahkan ikan itu memuntahkan Yunus ke pinggir pantai, lalu Allah tumbuhkan di sana sebuah pohon sejenis labu yang mempunyai daun yang lebat yang bisa menaungi Nabi Yunus dan menjaganya dari panas terik matahari. Cerita Nabi Yunus dan ikan beres hingga disitu, tidak ada yang mengenal bagaiman
Komentar
Posting Komentar